Ta’aruf Sebagai Perantara Untuk Mengenal Calon Jodoh

Ta’aruf merupakan salah satu cara yang dianjurkan dalam Islam untuk mencari jodoh. Prosesnya terbilang singkat dan berbeda dengan proses pacaran yang umum, ta’aruf berfokus pada tujuan suci pernikahan, yaitu membangun rumah tangga yang sakinah mawaddah warahmah.

Namun, perjalanan ta’aruf tak selalu mulus. Ada kalanya kita bertemu dengan calon pasangan yang belum tepat. Oleh karena itu, penting untuk memiliki pengetahuan dan kehati-hatian dalam memilih jodoh. Berikut beberapa ciri-ciri laki-laki yang sebaiknya dihindari dalam proses ta’aruf:

Ciri-ciri Laki-laki yang Harus Dihindari Saat Ta’aruf:

1.Laki-laki yang Tidak Serius:

  • Tidak memiliki tujuan jelas tujuannya dalam proses ta’aruf, hanya ingin bersenang-senang atau mencari pelarian. Ini bisa terjadi karena laki-laki tersebut belum memiliki tujuan yang jelas mengenai kehidupan setelah menikah nantinya
  • Sering membatalkan janji tanpa alasan yang jelas, menunjukkan ketidakseriusan dan tidak menghargai waktu. Laki-laki seperti ini, saat sudah menikah nantinya tidak bisa menepati janjinya pada keluarga, dia akan sering membatalkan janji yang telah dibuatnya yang bisa membuat sang istri atau keluarganya merasa sakit hati.
  • Tidak terbuka tentang diri sendiri dan keluarganya, menutupi informasi penting yang dapat menimbulkan keraguan. Karena tidak terbuka tentang dirinya sendiri saat proses ta’aruf akan membuat calon istri menjadi ragu dan bimbang (over thinking) tentang calon suaminya. Keraguan seperti apakah laki-laki ini memang jodoh yang baik untuk si perempuan ini. Karena sejatinya pernikahan yang baik akan membawa kebahagiaan bagi laki-laki dan perempuan serta keluarganya setelah menikah hingga akhir hayat.

2. Laki-laki dengan Sifat Manipulatif dan Pembohong:

  • Sering mengumbar janji-janji manis yang tidak realistis, hanya untuk menarik perhatian tanpa berniat menepatinya. Laki-laki seperti ini akan cenderung hanya bersifat manis di awal saja. Nantinya dia bisa saja menyakiti perasaanmu karena tidak menepati janji-janji manis yang dia ucapkan tadi. Janji-janji manis itu biasanya hanya untuk mendapatkan hati saja karena alasan nafsu belaka. Jadi hati-hati dengan janji manis yang diucapkan laki-laki seperti ini.
  • Suka memutarbalikkan fakta dan menyalahkan orang lain atas kesalahannya, menunjukkan ketidakdewasaan dan tidak bertanggung jawab. Laki-laki seperti ini merasa benar sendiri, tidak mau disalahkan atas perbuatannya yang tidak benar, dan mau menang sendiri. Sifat egois seperti ini tidak baik ketika sudah menikah, karena dalam keluarga harus saling menghargai dan menghormati agar menjadi keluarga yang sakinah, mawaddah, dan warahmah.
  • Memiliki rahasia yang disembunyikan rapat, bisa jadi terkait masa lalu kelam atau kebiasaan buruk yang tidak ingin diketahui. Dalam proses ta’aruf, antara laki-laki dan perempuan harus saling terbuka. Jika dia memang berniat mencari jodoh dan melanjutkan ke jenjang pernikahan, maka akan saling terbuka. Jodoh akan menerima kekurangan kita apabila bisa jujur dan mengakui kesalahan yang pernah dilakukan serta mau untuk tidak mengulanginya lagi.

3. Laki-laki yang Tidak Memiliki Visi dan Misi Jelas:

  • Tidak memiliki tujuan hidup yang pasti, hanya menjalani hidup tanpa arah dan ambisi. Laki-laki yang serius akan memiliki tujuan hidup yang pasti untuk membahagiakan keluarganya dalam membina keluarga. Dia akan bekerja keras, rajin beribadah agar memberi contoh yang baik bagi istri dan anak-anaknya.
  • Tidak memiliki rencana untuk masa depan, terkesan pasif dan tidak memiliki semangat untuk berkembang. Hindari laki-laki seperti ini karena dia sudah merasa cukup dengan zona nyamannya saat ini. Dia cenderung tidak memikirkan segala kemungkinan yang bisa terjadi dimasa depan.
  • Tidak memiliki pekerjaan yang stabil atau penghasilan yang cukup, berpotensi menjadi beban dalam pernikahan. Laki-laki seharusnya menafkahi istri dan keluarganya lahir batin. Meskipun tidak kaya, asal keluarga merasa tercukupi akan ada kebahagiaan di dalamnya.

4. Laki-laki dengan Kebiasaan Buruk:

  • Suka merokok, minum alkohol, atau menggunakan narkoba, membahayakan kesehatan diri sendiri dan orang di sekitar. Karena hal-hal di atas akan membuat kecanduan bagi penggunanya, dia akan lebih memprioritaskan keinginannya dan kurang memikirkan kebutuhan hidup rumah tangga.
  • Sering berjudi atau melakukan kegiatan yang membahayakan keuangan, berpotensi menimbulkan masalah ekonomi dalam rumah tangga. Selain menimbulkan masalah ekonomi, berjudi adalah suatu dosa dalam agama islam. Bagaimana akan membimbing keluarga yang baik apabila dia suka berbuat dosa? 
  • Suka berbohong, selingkuh, atau melakukan kekerasan, merupakan tanda bahaya yang tidak boleh diabaikan. Hindari laki-laki yang memiliki sifat seperti ini, apalagi kamu sudah tau dia pernah melakukan hal-hal tersebut. Bisa saja dia tetap akan melakukannya meskipun telah menikah. Perbuatan-perbuatan itu akan membuat istri sakit hati selama menjadi istrinya.

5. Laki-laki yang Tidak Menghormati Wanita dan Orang Lain:

  • Sering merendahkan dan menghina wanita, menunjukkan sikap misoginis dan tidak menghargai wanita. Dia akan merasa wanita harus melayaninya, bukannya saling menghargai tapi malah merendahkan.
  • Memiliki pandangan negatif tentang pernikahan, menganggap pernikahan sebagai beban dan tidak ingin berkomitmen. Ketika sudah menikah dia akan merasa terbebani dan akan muncul kemungkinan laki-laki ini akan menelantarkan keluarganya.
  • Suka mengontrol dan mengatur hidup orang lain, merupakan tanda sifat manipulatif dan posesif. Seharusnya dalam pernikahan tidak ada yang mengontrol dan dikontrol, yang ada adalah saling berkomunikasi agar dapat membina keluarga yang aman dan damai.

Menemukan Jodoh yang Tepat:

  • Tetapkan kriteria yang jelas tentang kualitas dan nilai-nilai yang kamu inginkan pada calon pasangan. Namun, kamu juga harus bisa menilai dan memperbaiki kekurangan dirimu juga.
  • Lakukan riset dan perbanyak informasi tentang laki-laki yang ingin kamu kenal dari orang-orang terpercaya. Sebelum ta’aruf cari dulu informasi tentang laki-laki itu. Pastikan lagi informasi yang kamu dapat saat melakukan ta’aruf dengannya.
  • Perhatikan interaksi dan perilakunya, lihatlah bagaimana dia memperlakukan diri sendiri, orang lain, dan kamu. Lihat juga bagaimana ibadahnya, karena laki-laki yang taat beribadah dapat menuntunmu dan keluarga di masa depan menjadi lebih baik.
  • Percayai intuisi dan dengarkan kata hatimu, jika kamu merasa ada yang tidak beres, lebih baik untuk berhati-hati. Jika merasa ada keraguan yang muncul, mintalah petunjuk pada Allah SWT dengan sholat istiqoroh. Mana tau setelah itu kamu mendapatkan petunjuk, apakah dia jodohmu atau bukan.

Memperdalam Pemahaman:

  • Melibatkan Wali atau Pendamping:

Proses ta’aruf sebaiknya melibatkan wali atau pendamping terpercaya. Mereka dapat membantumu dalam menilai laki-laki yang kamu kenal dan memberikan nasihat yang objektif.

  • Komunikasi yang Terbuka dan Jujur:

Komunikasi yang terbuka dan jujur ​​sangat penting dalam proses ta’aruf. Pastikan kamu dan laki-laki yang kamu kenal saling terbuka tentang diri sendiri, harapan, dan tujuan pernikahan.

  • Menjaga Batasan Syar’i:

Meskipun ta’aruf bertujuan untuk mengenal calon pasangan, penting untuk menjaga batasan syar’i dalam interaksi. Hindari khalwat (berdua-duaan) dan pergaulan bebas yang dapat menimbulkan fitnah.

  • Meminta Istikharah:

Setelah melakukan berbagai pertimbangan, mintalah petunjuk kepada Allah SWT melalui salat istikharah. Mintalah Allah untuk menunjukkan jodoh yang terbaik bagimu.

Baca Juga Apakah Boleh Ta’aruf dengan lebih dari 1 Calon?

Kesimpulan:

Ta’aruf adalah proses yang membutuhkan kesabaran dan kehati-hatian. Dengan pengetahuan dan kehati-hatian, kamu dapat meningkatkan peluang untuk menemukan jodoh yang terbaik dan membangun pernikahan yang bahagia. Ingatlah, pernikahan adalah komitmen seumur hidup,