Ta’aruf, sebuah proses perkenalan dengan tujuan pernikahan dalam Islam, telah menjadi pilihan banyak orang untuk menemukan jodoh yang tepat. Setelah proses ta’aruf dan menemukan kecocokan, muncul pertanyaan: bagaimana cara menjalin hubungan setelah ta’aruf yang benar menurut Islam?

Berikut panduan lengkap untuk membantumu membangun hubungan yang kokoh dan berlandaskan nilai-nilai Islam:

Bagaimana Menjalin Hubungan Setelah Ta’aruf ?

Setelah Taaruf Membangun Fondasi yang Kuat

1. Memperkuat Niat dan Tujuan:

  • Perjelas kembali niat awalmu dalam ta’aruf, yaitu untuk membangun rumah tangga yang sakinah mawaddah warahmah. Dengan meyakinkan calon pasangan nikah dapat memperkuat fondasi dalam hubungan setelah proses ta’aruf.
  • Ingatlah tujuan mulia ini di setiap langkah hubunganmu untuk menjaganya tetap di jalur yang benar. Perkuat niatmu dengan memohon petunjuk kepada Allah SWT agar dipermudah dan dilancarkan niat baik untuk menikah.

2. Menetapkan Batasan Syar’i:

  • Jaga interaksi dengan batasan syar’i. Hindari khalwat (berdua-duaan) dan pergaulan bebas yang dapat menimbulkan fitnah. Usahakan jika berkunjung harus ditemani oleh temanmu atau keluarga dari pihak calon agar terhindar dari fitnah dan zina.
  • Gunakan komunikasi yang baik dan fokuslah pada hal-hal yang penting dalam membangun pernikahan. Bahas segala sesuatu yang menunjang niat pernikahan kalian nantinya. Selain itu bahas juga bagaimana rencana kalian setelah menikah nanti dengan bahasa yang santai dan tetap menjaga syari’at islam.

3. Melibatkan Keluarga dan Orang Terpercaya:

  • Libatkan orang tua, wali, atau sahabat terpercaya dalam proses ini. Dalam menjalin hubungan setelah ta’aruf kalian juga harus menjalin hubungan baik dengan keluarga calon. Karena tidak memungkiri setelah menikah nanti kalian akan menjadi bagian dari keluarga calon pengantin kalian.
  • Mintalah nasihat dan dukungan mereka untuk membantumu membuat keputusan yang tepat. Mintalah pendapat, nasihat, atau saran dari keluarga kalian dan keluarga calon. Hal itu bertujuan untuk menciptakan suatu rumah tangga yang mawaddah dan warahmah.

4. Memperdalam Pemahaman Agama:

  • Pelajari bersama tentang pernikahan dan kehidupan rumah tangga dalam Islam. Dengan mempelajari bersama kehidupan rumah tangga dalam islam, kalian bisa berdiskusi dan bertukar pendapat dalam menjalin rumah tangga kelak. Harapannya adalah kalian bisa menciptakan keluarga yang beriman dan damai. 
  • Ikuti kajian atau seminar pernikahan untuk mempersiapkan diri secara mental dan spiritual. Mengikuti kajian seperti ini dapat menambah wawasan kalian tentang dunia setelah pernikahan. Dengan begitu kalian dapat mempersiapkan segala sesuatu yang diperlukan untuk membina rumah tangga. 

Setelah Taaruf Menjalin Komunikasi yang Efektif

1. Komunikasi Terbuka dan Jujur:

  • Terbukalah tentang harapan, perasaan, dan keraguanmu kepada pasangan. Dengan saling berkomunikasi kalian akan dapat saling melengkapi sebagai pasangan suami istri nantinya setelah menikah.
  • Dengarkan dengan penuh perhatian dan hormati pendapat satu sama lain.

2. Hindari Berbohong dan Manipulasi:

  • Kejujuran adalah kunci utama dalam membangun kepercayaan. Ungkapkan saja apapun tentang kalian, dengan penyampaian yang baik dan sopan kemungkinan calon akan dapat memahaminya.
  • Hindari berbohong atau memanipulasi informasi untuk menghindari kesalahpahaman dan konflik di masa depan. Jika kalian menutup-nutupi suatu fakta dan suatu hari nanti setelah menikah terbongkar, itu akan menyakiti hati pasangan kalian. Bahkan mungkin akan menimbulkan rasa terkhianati.

3. Menjaga Etika Komunikasi:

  • Gunakan bahasa yang sopan dan santun dalam berkomunikasi. Selagi belum menikah, tetap jaga etika dan sopan santun berbicara dengan calon. Dengan begitu calon akan merasa dihargai.
  • Hindari berkata kasar, menghina, atau menjelekkan satu sama lain.

4. Membangun Rasa Saling Percaya:

  • Percaya adalah pondasi hubungan yang kuat. Saling percaya dan menjaga kepercayaan akan membangun hubungan yang baik antara kamu, calon, dan kedua pihak keluarga. Jadikan dirimu orang yang amanah, karena jika telah menikah kamu akan menjaga anak dari seorang ayah dan ibu. Suami atau istri harus saling menjaga satu sama lain.
  • Buktikan kepercayaanmu dengan tindakan dan komitmen yang nyata.

Setelah Taaruf Mempersiapkan Pernikahan yang Sakinah

1. Melakukan Ta’aruf Lebih Mendalam:

  • Luangkan waktu untuk mengenal lebih dalam tentang keluarga, latar belakang, dan kebiasaan satu sama lain. Dengan melakukan hal ini, kalian bisa mengetahui cara dalam menghadapi ketika berkumpul dengan keluarga calon nantinya.
  • Pastikan kamu merasa cocok dan siap untuk membangun kehidupan bersama. Mantapkan hatimu bahwa dia adalah jodoh yang ditakdirkan Allah SWT untukmu.

2. Melakukan Konsultasi Pranikah:

  • Konsultasikan dengan ahli pernikahan atau konselor untuk mendapatkan panduan dan arahan. Kalian juga bisa meminta konsultasi pada ahli agama mengenai hal-hal rumah tangga. 
  • Pelajari tentang manajemen konflik, komunikasi yang efektif, dan persiapan finansial. Membagi tugas rumah tangga dan lainnya juga penting untuk dibicarakan pada tahap ini.

3. Menentukan Mahar dan Akad Nikah:

  • Bicarakan tentang mahar yang sesuai dengan kemampuan dan syariat Islam. Jika kalian dari pihak laki-laki katakanlah kesanggupan kalian dalam memberi mahar, dari pihak perempuan kalian harus memahami kondisi ekonomi atau keadaan dari calon kalian. Dengan demikian akan menciptakan pernikahan yang bahagia, ikhlas, dan dilandasi dengan syariat agama islam.
  • Persiapkan proses akad nikah dengan mengikuti aturan dan prosedur yang berlaku. Persiapkan data diri yang akan digunakan mendaftarkan pernikahan di kantor urusan agama.

4. Memohon Doa dan Restu:

  • Mintalah doa dan restu dari orang tua, wali, dan keluarga besar untuk kelancaran pernikahanmu.
  • Lakukan doa bersama dan memohon kelancaran serta kebahagiaan dalam pernikahan. Biasanya sebelum melakukan pernikahan akan dilakukan tasyakuran sebagai tanda bersyukur karena telah dipertemukan dengan jodoh serta untuk meminta doa restu dari Allah SWT agar segala urusan dilancarkan dan pernikahan mendapatkan rahmat-Nya.

Setelah Taaruf Menjaga Keharmonisan dan Keutuhan Rumah Tangga

1. Memenuhi Hak dan Kewajiban:

  • Pahami dan penuhi hak dan kewajiban masing-masing sebagai suami dan istri. Setelah menikah suami wajib memberi nafkah lahir batin untuk istri dan anak-anak kalian. Istri juga wajib memenuhi keinginan suami selama sanggup melakukannya. Itulah pentingnya calon pengantin berkonsultasi dengan ahli agama atau konselor pernikahan.
  • Saling menghormati, menghargai, dan mendukung satu sama lain. Dari sikap-sikap dasar itu, kalian bisa membina rumah tangga yang damai dan bahagia.

2. Menjaga Komunikasi dan Kebersamaan:

  • Luangkan waktu berkualitas untuk berkomunikasi dan beraktivitas bersama istri, tidak lupa anak-anak bagi yang sudah dikaruniai anak.
  • Jaga komunikasi yang terbuka dan aktif untuk menyelesaikan masalah dan membangun hubungan yang lebih kuat.

3. Meningkatkan Ketaatan Kepada Allah:

  • Jadikan Allah SWT sebagai pusat dalam rumah tanggamu. Rajin-rajinlah beribadah bersama, melakukan kebaikan yang menjadi bekal hidup di akhirat. Sebagai suami harus membimbing istri dan keluarga kalian ke jalan Allah SWT. 
  • Lakukan ibadah bersama, saling mengingatkan dalam kebaikan, dan menumbuhkan rasa cinta karena Allah.

4. Mencari Solusi Konflik dengan Bijak:

  • Konflik adalah hal yang wajar dalam hubungan.
  • Hadapi konflik dengan tenang dan cari solusi dengan bijak melalui komunikasi dan musyawarah. Jangan gunakan emosi sesaat, istighfar dan dinginkan kepala agar tercipta suasana yang tenang untuk menyelesaikan masalah.

Baca Juga Ciri-Ciri Calon Suami yang Baik Menurut Islam

Kesimpulan

Menjalin hubungan setelah ta’aruf yang benar menurut Islam membutuhkan komitmen, kesabaran, dan usaha dari kedua belah pihak. Dengan membangun fondasi yang kuat, menjalin komunikasi yang efektif, dan mempersiapkan pernikahan yang sakinah, kalian dapat meraih kebahagiaan bersama.