Sunnah Setelah Akad Nikah Bagi Pengantin Baru – akad nikah merupakan momen sakral dan penuh kebahagiaan bagi sepasang kekasih yang baru saja memulai bahtera rumah tangga. Setelah ijab kabul, ada beberapa amalan sunnah yang dianjurkan untuk dilakukan oleh pengantin baru. Amalan-amalan ini diharapkan dapat membawa keberkahan dan kebahagiaan dalam kehidupan pernikahan mereka.

Amalan Sunnah Setelah Akad Nikah

Berikut adalah beberapa amalan sunnah setelah akad nikah yang dianjurkan bagi pengantin baru:

1. Membaca Doa Pengantin Baru

Doa pengantin baru dibaca setelah ijab kabul dan sebelum bersalaman dengan para tamu. Doa ini berisi permohonan kepada Allah SWT agar pernikahannya dikaruniai keberkahan, kebahagiaan, dan keturunan yang shaleh. Doa pengantin baru dibaca setelah ijab kabul dan sebelum bersalaman dengan para tamu. Momen ini dianggap sebagai waktu yang tepat untuk memanjatkan doa karena pernikahan baru saja dilangsungkan dan hati kedua mempelai masih suci dan penuh dengan harapan. Dari Ibnu Abbas RA, beliau berkata: “Rasulullah SAW mengajariku doa ketika menikah:

اللَّهُمَّ اجْعَلْ بَيْنَنَا مَوَدَّةً وَرَحْمَةً وَاجْمَعْ بَيْنَنَا فِي الْخَيْرِ

Artinya: “Ya Allah, jadikanlah di antara kami kasih sayang dan rahmat, dan kumpulkanlah kami dalam kebaikan.” (HR. Abu Dawud dan Tirmidzi)

Doa tersebut mengandung banyak makna didalamnya, berbagai harapan bagus dari sepasang pengantin baru dalam menghadapi dunia baru mereka setelah menikah.

2. Shalat Sunnah Dua Rakaat Bersama

Setelah membaca doa pengantin baru, dianjurkan bagi suami dan istri untuk melaksanakan shalat sunnah dua rakaat bersama. Shalat ini dimaksudkan untuk memohon kepada Allah SWT agar pernikahannya dilindungi dan dilimpahi rahmat. Dari Aisyah RA, beliau berkata: “Rasulullah SAW memerintahkan dua orang yang baru menikah untuk shalat dua rakaat.” (HR. Muslim)

Abu Sa’id Maula RA mengisahkan bahwa beliau pernah mengadakan suatu tasyakuran pernikahan ketika masih menjadi hamba sahaya. Ia lalu mengundang sebagian sahabat Rasulullah SAW antara lain Abdullah bin Mas’ud RA, Abu Dzar,  dan Hudzaifah RA, lalu para sahabat membimbing Abu Sa’id Maulana RA dan berkata:

“Jika istrimu masuk menemuimu, sholatlah dua rakaat. Mintalah perlindungan kepada Allah SWT dan berlindunglah kepada-Nya dari keburukan istrimu. Setelah itu, urusannya terserah kamu dan istrimu,”

3. Meletakkan Tangan di Ubun-ubun Istri

Setelah melaksanakan shalat sunnah dua rakaat bersama, suami dianjurkan untuk meletakkan tangannya di atas ubun-ubun istri. Diiringi dengan doa yang khusyuk, momen ini menjadi simbol permohonan tulus seorang suami kepada Allah SWT.

Doa yang dibacakan suami berisi harapan agar sang istri menjadi wanita sholehah, taat kepada suami, dan mampu menjadi penyejuk hati dalam rumah tangga. Doa ini juga merupakan wujud rasa cinta dan tanggung jawab suami terhadap istri.

Dari Jabir RA, beliau berkata:

“Rasulullah SAW meletakkan tangannya di atas kepala seorang laki-laki yang baru menikah dan mendoakannya.” (HR. Abu Dawud)

Hadits ini menunjukkan bahwa Rasulullah SAW mencontohkan langsung amalan ini kepada para sahabatnya. Tindakan meletakkan tangan di atas ubun-ubun melambangkan transfer doa dan berkah dari suami kepada istri.

4. Memberi Mahar

Mahar merupakan salah satu rukun pernikahan dalam Islam yang wajib dipenuhi oleh seorang suami kepada calon istrinya. Mahar bukan sekadar hadiah atau simbolis, tetapi memiliki makna yang lebih dalam, yaitu sebagai tanda cinta, penghormatan, dan penghargaan suami terhadap istri. Allah SWT berfirman:

وَآتُوا النِّسَاءَ صَدُقَاتِهِنَّ نِحْلَةً فَإِنْ طِبْنَ لَكُمْ عَنْ شَيْءٍ مِنْهُ نَفْسًا فَكُلُوهُ هَنِيئًا مَرِيئًا

Artinya: “Berikanlah mahar kepada wanita (yang kamu nikahi) sebagai pemberian wajib. Kemudian jika mereka menyerahkan kepada kamu sebagian dari maharnya dengan senang hati, maka makanlah (ambillah) mahar itu dengan senang hati dan berlimpah.” (QS. An-Nisa’: 4)

Pemberian mahar sudah menjadi tradisi dalam pernikahan di berbagai budaya, termasuk dalam Islam. Namun, dalam Islam, mahar bukan hanya sekadar tradisi, tetapi memiliki dasar hukum yang kuat. Seperti yang dijelaskan pada ayat di atas.

5. Mengadakan Walimah

Walimah adalah resepsi pernikahan yang diadakan untuk mengumumkan pernikahan kepada keluarga dan masyarakat. Walimah tidak harus mewah, tetapi cukup dengan menyediakan makanan dan minuman sederhana untuk para tamu. Dari Anas bin Malik RA, beliau berkata:

“Rasulullah SAW mengadakan walimah untuk pernikahannya dengan Zainab binti Jahsy.” (HR. Bukhari dan Muslim)

Amalan Sunnah Setelah Akad Nikah Lainnya

Selain amalan-amalan di atas, berikut adalah beberapa amalan sunnah lainnya yang dapat dilakukan setelah akad nikah. Amalan-amalan ini akan menjadi fondasi kekuatan rumah tangga pengantin.

berikut ini adalah contoh beberapa amalan sunnah lain yang dapat dikerjakan pasangan pengantin setelah menikah:

1. Bersiwak:

Bersiwak merupakan amalan yang dianjurkan sebelum dan sesudah shalat, termasuk pada hari pernikahan. Agar menjaga kenyamanan dengan pasangan yang baru saja menikah dan baru mulai tinggal bersama.

2. Mandi Bersama:

Mandi bersama suami istri setelah akad nikah merupakan sunnah yang disyariatkan. Biasanya dilakukan ketika menjelang waktu tidur dihari pertama menikah. Setelah itu tetap ada anjuran demi menjaga hubungan antara suami istri.

3. Membaca Ayat-Ayat Suci Al-Quran:

Membaca ayat-ayat suci Al-Quran, seperti surat Al-Fatihah, ayat Kursi, dan surat An-Nur, dapat membawa keberkahan dan ketenangan dalam rumah tangga.

4. Bersedekah:

Bersedekah dapat menjadi salah satu cara untuk mensyukuri nikmat pernikahan. Pasangan pengantin dan keluarga yang bersyukur dengan mengikuti syari’at agama dengan saling berbagi bagi mereka yang membutuhkan merupakan suatu ungkapan rasa syukur atas nikmat yang diberikan oleh Allah SWT.

5. Memohon Doa Restu Kepada Orang Tua:

Memohon doa restu kepada orang tua merupakan amalan yang sangat penting untuk dilakukan sebelum dan sesudah menikah. Tanpa restu orang tua rasanya kurang afdhol setelah melakukan prosesi pernikahan. Dengan harapan keluarga menjadi semakin diberkahi oleh Allah SWT melalui doa restu orang tua.

Baca Juga Apakah Ta’aruf Lewat Chatting Tidak Diperbolehkan?

Tips Menjalani Kehidupan Pernikahan yang Bahagia

Hidup bahagia dalam berumah tanggga adalah harapan semua pasangan pengantin. Karena menikah adalah fase lanjut dari setiap kehidupan indivu untuk menjadi satu kesatuan dengan dilakukannya proses pernikahan yang sah sesuai syari’at agama. Agar tidak menyesal menjalani kehidupan setelah menikah berikut adalah beberapa tips untuk menjalani kehidupan pernikahan yang bahagia:

Menjaga hubungan dengan Allah SWT: Menjaga hubungan dengan Allah SWT dengan cara beribadah dan berdoa bersama dapat memperkuat keharmonisan rumah tangga.

Saling menghormati dan menghargai: Sikap saling menghormati dan menghargai merupakan kunci utama dalam membangun pernikahan yang bahagia.

Komunikasi yang baik: Komunikasi yang baik dan terbuka sangat penting untuk menjaga hubungan suami istri tetap harmonis.

Saling memahami: Setiap orang memiliki karakter dan kebiasaan yang berbeda. Oleh karena itu, penting untuk saling memahami dan menerima perbedaan tersebut.

Saling membantu dan mendukung: Suami dan istri harus saling membantu dan mendukung dalam segala hal.

Bersabar dan memaafkan: Kesabaran dan saling memaafkan merupakan kunci untuk mengatasi berbagai masalah dalam pernikahan.